Perlawan Rakyat Aceh terhadap Portugis
Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Portugis
Seperti yang telah diketahui bahwa bangsa Eropa yang pertama kali
datang ke Indonesia adalah bangsa Portugis. Kedatangan bangsa Portugis
ke Indonesia sangatlah ditentang keras oleh penguasa dan rakyat
Indonesia pada waktu itu, terutama masyarakat Malaka dan juga masyarakat
Aceh. Bahkan pada waktu, Sultan Aceh menganggap bahwa Portugis
merupakan saingan dalam berpolitik, ekonomi dan atau bahkan dalam hal
penyebaran agama. Anggapan Sultan Aceh terhadap bangsa Portugis tersebut
didasarkan pada informasi yang telah ia dapatkan dari Sultan di Malaka,
yang telah dijajah sebelumnya.
Perlawanan rakyat Aceh terhadap bangsa Portugis mencapai puncaknya pada
waktu Aceh dipimpin oleh kesultanan Aceh, Sultan Iskandar Muda (1607-
1636). Ada berbagai cara yang telah dilakukan oleh Kesultanan Aceh
tersebut untuk melumpuhkan kekuatan bangsa Portugis, salah satunya yaitu
dengan cara memblokade perdagangan. Pemblokadean perdagangan yang
dimaksud adalah dengan cara melarang rakyat Aceh untuk menjual lada dan
timah kepada Bangsa Portugis.
Dengan cara yang telah kesultanan Aceh, Sultan Iskandar Muda, lakukan
ternyata membuahkan hasil yang mana kekuatan bangsa Portugis bisa
dilumpuhkan. Namun hasil tersebut tidaklah begitu sempurna. Hal tersebut
dikarenakan, penguasa- penguasa kecil Malaka secara sembunyi- sembunyi
menjual lada dan timah mereka ke bangsa Portugis. Adapun alasan kenapa
penguasa- penguasa kecil Malaka menjual dagangannya ke Portugis yaitu
karena mereka membutuhkan uang.
Kesultanan Aceh, Sultan Iskandar Muda, merasa taktik pemblokadean
perdagangan di wilayahnya sebagai cara untuk melumpuhkan Portugis
ternyata tidaklah sempurna hasilnya. Maka Sultan Iskandar Muda pun
menyerang kedudukan Portugis yang pada saat itu masih berpusat di Malaka
pada tahun 1629. Sultan Iskandar Muda tersebut kemudian mengerahkan
seluruh kekuatan tentara Aceh untuk mengalahkan Portugis. Namun
sayangnya, usaha yang di lakukan oleh kesultanan Aceh tersebut mengalami
kegagalan, bahkan pasukan tentara yang telah dikerahkan oleh Sultan
Iskandar Muda dapat dipukul mundur oleh pasukan Portugis.
Dari uraian penjelasan di atas dapat diketahui dan disimpulkan bahwa ada
dua sebab mengenai mengapa rakyat Aceh melakukan perlawanan kepada
Portugis. Adapun sebab pertama yaitu Portugis oleh rakyat Aceh dianggap
sebagai saingan mereka khususnya di dalam perihal perdagangan di kawasan
sekitar Selat Malaka. Alasan selanjutnya yaitu Portugis ingin
menyebarkan agama Katholik di wilayah Aceh. Ingin menyebarkan agama
Katholik di wilayah Aceh sangat tidak bisa diterima oleh masyarakat
Aceh. Hal tersebut dikarenakan Aceh merupakan sebuah kerajaan Islam. Dan
Alasan terakhir yaitu rakyat Aceh ingin sekali mematahkan kekuatan
Portugis di daerah Asia Tenggara.
Adapun raja- raja Aceh yang memimpin masyarakat untuk melakukan
perlawanan kepada Portugis yaitu Sultan Ali Mughayat Syah , Sultan
Alaudin Riayat Syah, dan tak lupa pula sultan Iskandar Muda. Raja- Raja
tersebutlah yang memberikan semangat juang kepada rakyatnya, agar tidak
di jajah atau dikuasai oleh pihak luar, termasuk Portugis.
terimakasih sangat membantu..
BalasHapus