Sabtu, 14 November 2015

Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari di Jatim
Sejarah Kerajaan Singasari di Jatim

Raja-raja Kerajaan Singasari

Kerajaan singasari pernah diperintah oleh beberapa raja. Dibawah ini berhasil diketahui beberapa raja yang pernah memerintah Kerajaan Singasari:
  • Ken Arok: Raja sekaligus pendiri Kerajaan Singasari setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kerajaan Kediri. Wilayah Kerajaan Kediri kemudian menjadi wilayah Kerajaan Singasari. Ken Arok memerintah Kerajaan Singasari tahun 1222-1227.
  • Anusapati: Ia adalah pengganti Ken Arok sebagai raja Kerajaan Singasari. Anusapati memerintah Kerajaan Singasari tahun 1227-1248.
  • Tohjaya: Raja Tohjaya adalah pengganti Raja Anusapati, pemerintahannya hanya berlangsung beberapa bulan saja.
  • Ranggawuni atau Wisnuwardhana: Ia memerintah Kerajaan Singasari pada tahun 1248-1268.
  • Kertanegara: Raja ini memerintah Kerajaan Singasari tahun 1268-1292. Kertanegara adalah raja terakhir Kerajaan Singasari.

Kehidupan Masyarakat Kerajaan Singasari

Masyarakat Singasari terbagi atas kelas atas (keluarga raja dan kaum bangsawan) dan kelas bawah (rakyat jelata). Ada juga kelompok tetua agama, baik pendeta Hindu maupun Buddha. Mata pencaharian penduduk Kerajaan Singasari bertani, berdagang, dan pengrajin. Bahkan masyarakat kerajaan singasari telah mengenal perdagangan internasional. Kerajaan Singasari juga memajukan bidang kesenian, dapat dilihat dari diterjemahkannya kisah Mahabharata yang berasarl dari India, ke dalam bahasa Jawa. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1200-an. Selain menerjemahkan kitab Mahabharata, Kerajaan Singasari juga menuliskan hukum-hukum yang berlaku dalam kerajaan Singasari ke dalam sebuah buku.

Masa Kejayaan Kerajaan Singasari

Puncak kejayaan Kerajaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara berhasil melakukan konsolidasi dengan jalan menempatkan pejabat yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Raja tidak segan-segan untuk mengganti pejabat yang dipandang kurang berkualitas. Selain itu, raja juga melakukan persahabatan dengan kerajaan-kerajaan besar, salah satunya dengan Kerajaan Campa. Berkat politik pemerintahan yang dijalankan Kertanegara, Singasari berkembang menjadi salah satu kerajaan terkuat di Nusantara, baik dl bidang perdagangan maupun militer.

Masa Keruntuhan Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan oleh dua sebab utama, yaitu tekanan luar negeri dan pemberontakan dalam negeri. Tekanan asing datang dari Khubilai Khan dan Dinasti Yuan di Cina. Khubilai Khan menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan Cina. Sebagai orang yang mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu Kertanegara menolaknya. Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina utusan Khubilai Khan yang bernama Meng-chi. Sejak itu konsentrasi Kertanegara terfokus pada usaha memperkuat pertahanan lautnya. Di tengah usaha menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba penguasa daerah Kediri yang bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan. Kediri sebagai wilayah kekuasaan terakhir Wangsa Isana, memang berpotensi untuk melakukan pemberontakan. Sebetulnya Kertanegara telah memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak Jayakatwang. Akan tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif. Pada tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota dan berhasil membunuh Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan Kerajaan Singasari.

Peninggalan Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari meninggalkan bangunan-bangunan monumental yang menunjukkan tingginya teknologi yang telah diserap masyarakat saat itu. Terdapat Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singasari, dan patung yang menggambarkan salah satu Raja Singasari, Kertanegara. Patung yang dimaksud, adalah patung Joko Dolok yang terletak di Surabaya, Jawa Timur.
Sekian uraian tentang Sejarah Kerajaan Singasari di Jatim, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar